Entah kenapa tren-nya masyarakat selalu "rame" ketika sebuah budaya mulai diklaim bangsa lain dan akan diambil. Tapi ketika budaya itu ada, tidak dihiraukan apalagi dirawat. Ibarat punya pacar, tapi ga pernah diperhatikan.. orang lain mau merhatikan ga boleh, bukankah itu namanya menyiksa dan menyia-nyiakan..??
Orang asli Tionghoa, pernah berkata, "jika orang lain ke negara kami, mereka harus tahu bahasa kami dan menghormati aturan yang ada disini, bukan kami yang mengikuti mereka.. jika kami yang ke tempat mereka, kami yang akan menyesuaikan diri". Begitu cintanya mereka pada bahasa dan budaya sendiri, yang akhirnya membuat mereka disegani dan lebih dihormati oleh orang lain.
Didi Nini Towok pernah mengatakan, "belajarlah tari dari dasar (tradisional), maka modern dance sangat mudah ditaklukkan".
Bolehlah bangga bisa berbahasa korea dan mengerti budayanya
Bolehlah bangga bisa menari yosakoi dan mengerti budaya Jepang yang lain..
tapi INGAT.. kita hidup di Indonesia, junjunglah dulu bangsa ini sebelum kita junjung bangsa lain.. bangsa ini akan dihargai jika kita mau mulai menghargai...
Bentengan di SD Muhammadiyah 4 |
Gobak Sodor |
Ular naga di SDN Kaliasin I Surabaya |
Gobak Sodor |
Lompat Tali di SDN Gubeng III |
Boy-boyan |
Engkle |
Walau yang kita lakukan ini adalah tindakan kecil, kita berharap suatu saat bangsa Indonesia akan dihargai dimata dunia dan mereka tidak akan mudah mengklaim warisan budaya kita lagi.. cukup sampai disini.. ayo bareng-bareng kita bergerak..
Satu tim untuk satu tujuan... Let's Join DUNIA INTUISI...
great job n lets go international for comunity dunia intuisi. godluck form mama wati
ReplyDelete